Sejarah peradaban Islam Andalusia (Spanyol) Islam pertama kali masuk ke Spanyol pada tahun 711 M melalui jalur Afrika Utara. Spanyol sebelum kedatangan Islam dikenal dengan nama Iberia atau Asbania, kemudian disebut Vandalusia, ketika negeri subur itu dikuasai bangsa Vandal. Dari perkataan Vandalusia inilah orang Arab menyebutnya Andalusia . Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayah. Proses penaklukan wilayah Afrika Utara hingga menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H (masa al-Walid).
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin para pasukan ke Spanyol. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair. Tharif ibn Malik, dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada diantara Maroko dan benua Eropa dengan satu pasukan perang, lima ratus orang di antaranya adalah tentara berkuda. Mereka menaiki empat buah kapal dengan tujuan memerangi kerajaan Visigothic yang berkuasa di Spanyol pada saat itu.
Tiba akhirnya Tharif ibn Malik beserta pasukannya kembali, kemenangan menyertai mereka disertai pula harta rampasan perang yang tidak sedikit jumlahnya. Melihat hal itu, Musa ibn Nushair mengirim Thariq Ibn Ziyad (sang penakluk Spanyol) beserta pasukan perang yang berjumlah 7000 orang untuk kembali menyerang Spanyol. Sebagian pasukan yang dibawa, ialah terdiri dari orang suku Barbar. Mereka mulai menguasai wilayah Spanyol di daerah perbukitan yang disebut Gibraltar yang saat ini kita kenal dengan sebutan Jabal Thariq.
Pada misi itu, rasa-rasanya tidak mungkin bisa memenangkan peperanagan antara 7000 pasukan thariq melawan 100.000 pasukan lawan (Ghotik), tapi kenyataannya Thariq ibn Ziyad mampu mengalahkannya. Bahkan raja Roderick sebagai pemimpin wilayah Bakkah juga ikut terbunuh dalam pertempuran yang di namai Guadalate itu. Kemudian pasukann Thariq ibn Ziyad mampu menguasai kota-kota penting seperti Cordova, Granada dan Toledo (ibukota kerajaan). Di waktu yang sama pula, ternyata Musa ibn Nushair menyusul Thariq ibn Ziyad dengan membawa pasukan perang sendiri, dan ikut andil dalam misi perluasaan wilayah tersebut. Musa ibn Nushair berhasil menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville dan Merida kemudian bertemu dengan Thariq ibn Ziyad di Toledo. Mereka pun berhasil dalam misi tersebut lalu membuat koalisi pasukan yang akhirnya mampu menguasai wilayah yang lebih luas mulai dari Saragosa hingga Navarre. Perluasan kekuasan ini terus dilanjutkan hingga masa pemerintahan Khalifah Umar bin Abdil Aziz pada (99-717 M). Perluasan wilayah berhasil di lakukan hingga mencapai sebagian kota di Perancis.
Umat Islam saat itu bisa dengan mudah menaklukkan Spanyol disebabkan oleh bebrapa faktor internal maaupun eksternal. Faktor internal disebabkan oleh pemimpin dan pasukan Islam adalah orang-orang yang memilik semangat dan rasa percaya diri tinggi. Di samping itu faktor eksternal mereka memiliki toleransi agama yang tinggi terhadap penganut ajaran agama lain sehingga ada banyak warga Spanyol yang menyambut kehadiran Islam dengan ramah, hal ini lah yang membuat kekuasaan islam di Andalusia berlangsung cukup lama yakni sampai 800 tahun lamanya.
Penulis: M. Iskandar Rizki dan Taufik Maulana Ibrahim