Headlines

Kekuasaan Islam di Andalusia

Islam di Spanyol berjaya dan berkuasa selama kurang lebih delapan abad, waktu yang cukup lama. Menurut Dr. Badri Yatim, sejarah panjang Islam di Spanyol dapat dibagi dalam beberapa periode:

a. Periode pertama (711-755M)

Periode ini terjadi pada saat Spanyol berada di bawah kekuasaan Dinasti  Umayyah; di mulai Pada periode politik negeri Spanyol yang belum tercapai sempurna, karena di latar belakangi  perselisihan diantara elit penguasa. Disamping itu, terdapat perbedaan pandangan antara khalifah di Damaskus dan gubernur Afrika Utara yang berpusat di Kairawan serta, sisa-sisa musuh islam di Spanyol yang tinggal di daerah pegunungan. 

b. Periode kedua (755-912 M)

Pada periode ini Spanyol di bawah pemerintahan Abbasiyah di Baghdad. Amir yang pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol pada tahun 138 H/755 M dan diberi gelar Ad-Dakhil. Abdurrahman Ad-Dakhil adalah keturunan dari bani umayyah yang berhasil lolos dari kejaran Bani Abbasiyah ketika Bani Abbasiyah berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Spanyol. Pada periode ini, umat Islam mulai memperoleh kemajuan, baik dalam bidang politik atau pun peradaban. Islam pada saat itu mulai mengalami perkembangan yang begitu dahsyat dan mampu memperluas wilayah kekuasaannya di daerah Spanyol. Abdurrahman Ad-Dakhil mendirikan Masjid Cordova dan sekolah-sekolah di kota-kota besar di Spanyol.

c. Periode ketiga (912-1013 M) 

Pada periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III yang bergelar “An-Nashir” sampai munculnya raja-raja kelompok (Muluk Al-Thawaif), antaranya;15

1) Bani ‘Abbad di Sevilla

2) Bani Hamud Al- Idrisah di Malaga dan Algeciras

3) Bani Ziri di Granada

4) Bani Hud di Zaragoza

5) Bani Al-Nun di Toledo, yang merupakan dinasti terkuat di antara semua

muluk at-Towaif yang ada Pada periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan khalifah. Pada periode ini umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan yang menyaingi daulah Abbasiyah di Baghdad. Abdurrahman An-Nashir mendirikan Universitas Cordoba serta Perpustakaan yang memiliki ratusan ribu buku. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi. Abdurrahman III ialah seorang raja yang memerintah selama 50 tahun lamanya. Masa pemerintahanya adalah masa yang amat gemilang. Segala pemberontakan di padamkan, perpecahan disatukan kembali, perselisihan dihapuskan. Pada saat pemerintahan Abdurrahman III, islam telah sanggup mempertahankan kekuasaan arab di Spanyol, meninggalkan jejak besar dalam sejarah tidak hanya di semenanjung Iberia tetapi juga seluruh Eropa.  Setelah masa kekhalifahan Abdurrahman III yang dilanjutkan oleh puteranya, Al-Hakam II (961-976 M) dan putera Al-Hakam II, Hisyam II (976-1009 M). Namun, ketika Hisyam menduduki kepemimpinan dalam usia 11 tahun, ini merupakan awal dari kehancuran Bani Umayyah di Spanyol. Hingga pada tahun 1013 M, Spanyol sudah terpecah menjadi negara-negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu.

d. Periode keempat (1013-1086 M)

Pada masa ini Spanyol sudah terpecah-pecah menjadi beberapa negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Spanyol terpecah menjadi lebih dari 30 negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Muluk Al-Thawaif yang berpusat di suatu kota seperti Sevilla, Cordoba, Taledo dan sebagainya.  Pada periode ini umat Islam di Spanyol kembali memasuki pertikaian internal. Ironisnya jika itu terjadi perang saudara, mereka meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Namun, walau pun demikian, kehidupan intelektual terus berkembang pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari istana ke istana yang lain.

e. Periode kelima (1086-1248 M) 

Pada periode ini, Islam di Spanyol memiliki satu kekuatan yang dominan yakni kekuasaan Dinasti Murabitun (1086-1143 M) dan Dinasti Muwahhidun (1146-1235 M); 

1) Dinasti Murabitun

Dinasti Murabitun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang kuat dan besar yang didirikan oleh Yusuf bin Tasyfim di Maroko, Afrika Utara. Pada tahun 1062 M, ia berhasil mendirikan kerajaan yang berpusat di marakesy. Dan pada akhirnya Islam dapat memasuki Spanyol serta dapat menguasainya. Dalam perkembangannya selanjutnya, pada dinasti ini dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah sehingga mengakibatkan wilayah Saragossa dapat dikuasai oleh kaum Kristen pada tahun 1118 M. Pada tahun 1143 M, kekuasaan dinasti ini digantikan oleh dinasti Muwahhidun. 

2) Dinasti Muwahhidun

Dinasti ini berpusat di Afrika Utara yang didirikan oleh Muhammad ibn Tumart. Pada masa ini telah berdiri dua kerajaan kecilkecil yang kuat yaitu di Negeri Balansia (Valencia) dan Marsiah (Marcia). Dinasti ini datang ke Spanyol dibawah pimpinan Abd-Al Mun’im. Dinasti ini mengalami banyak kemajuan dimana kota-kota muslim penting yakni Cordova, Almeria, dan Granada jatuh dibawah kekuasaannya.  Akan tetapi dinasti Muwahhidun mengalami kemunduran dimana pada tahun 1212 M, tentara Kristen berhasil memperoleh kemenangan di Las Navas de Tolesa. Dalam kondisi demikian umat muslim tidak mampu bertahan dari serangan-serangan kristen yang besar. Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh pada tahun 1248 M. Hampir seluruh wilayah Spanyol Islam lepas dari tangan penguasa Islam.

f. Periode keenam (1248-1492 M) 

Pada periode ini hanya berkuasa di Granada di bawah Dinasti Ahmar atau daulat Nasriyah (1232-1492 M). Dinasti ini yang mendirikan istana Alhambara di kota Granada. Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir. Akan tetapi, secara politik dinasti merupakan pertahanan terakhir di Spanyol, periode ini berakhir karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan.  Di awali, Abdullah Muhammad memberontak dan berusaha merampas kekuasaan, karena ayahnya menunjuk anaknya yang lain untuk menjadi raja. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan oleh muhammad bin sa’ad. Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Dua penguasa Kristen; Ferdinand dan Isabella untuk menjatuhkannya. kedua penguasa tersebut mengalahkan raja yang sah, dan Abu Abdullah naik tahta.  Namun setelah Ferdinand dan Isabella mempersatukan dua kerajaan besar Kristen yaitu negeri Aragon dan Castillia melalui perkawinan, mereka menyatakan perang salib, mempersatukan kekuatan memerangi kerajaan Granada pada tahun 1492 M dan menyerang Abu Abdullah. Pada akhirnya Abu Abdullah kalah dalam peperangan tersebut dan menyerahkan kekuasaan kepada Ferdinand dan Isabella, sedangkan Abu Abdullah hijrah ke Afrika Utara.  Dengan jatuhnya kerajaan Bani Ahmar, berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol pada tahun 1492 M sampai tinggal sisa-sisanya yang kemudian dipaksa oleh paus-paus di Roma untuk memeluk agama Nasrani. sebagian dari mereka memeluk nasrani dengan terpaksa, ada yang dibunuh dan ada yang masih tetap memeluk agama islam dengan diam-diam. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat slam di wilayah ini. Walau pun islam telah berjaya dan dapat berkuasa di sana selama hampir kurang lebih delapan abad lamanya.

Penulis: M. Iskandar Rizki dan Taufik Maulana I.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *