Islam dan Peradabannya di Andalusia

AdminBustan Avatar
Islam dan Peradabannya di Andalusia

A. Perkembangan Pembangunan

Kemajuan Bani Umayyah di Andalusia diraih pada masa pengganti Abd al-Rahman al-Dakhil. Kemajuan Kordova ditandai dengan pembangunan yang megah diantaranya:

  1. Al-Qashr Al-Kabir, kota satelit yang didalamnya terdapat gedung-gedung istana megah. 
  2. Rushafat, istana yang dikelilingi oleh taman yang di sebelah barat laut Cordova.
  3. Masjid jami’ Cordova, dibangun tahun 170 H/786 M yang hingga kini masih tegak.
  4. Al-Zahra, kota satelit di bukit pegunungan Sierra Monera pada tahun 325 H/936 M. Kota ini dilengkapi dengan masjid tanpa atap (kecuali mihrab nya) dan air mengalir ditengah masjid, danau kecil yang berisi ikan-ikan yang indah, taman hewan (margasatwa), pabrik senjata, dan pabrik perhiasan.

B. Perkembangan Ekonomi 

Perkembangan baru Spanyol juga didukung oleh kemakmuran ekonomi pada abad ke-9 dan abad ke-10. Perkenalan dengan pertanian irigasi yang didasarkan pada pola-pola negeri Timur mengantarkan pada pembudidayaan sejumlah tanaman pertanian yang dapat diperjual-belikan seperti buah ceri, apel, buah delima, pohon ara, buah kurma, tebu, pisang, kapas, rami dan sutera. Pada saat yang sama, Spanyol memasuki fase perdagangan yang cerah lantaran hancurnya penguasaan armada Bizantium terhadap wilayah barat laut Tengah. Beberapa kota seperti seville dan Cordova mengalami kemakmuran lantaran melimpahnya produksi pertanian dan perdagangan internasional.

C. Perkembangan Intelektual

Dalam masa lebih dari tujuh abad kekuasan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaannya di sana. Banyak sekali kontribusi bagi kebangkitan budaya Barat. Kebangkitan intelektual dan kebangunan kultural Barat terjadi setelah sarjana-sarjana Eropa menimba begitu banyak ilmu-ilmu Islam dengan cara menerjemahkan buku buku ilmu pengetahuan Islam ke dalam bahasa Eropa. Mereka dengan tekun mempelajari bahasa Arab untuk dapat menerjemahkan buku-buku ilmu pengetahuan Islam. Toledo adalah kota yang pernah menjadi pusat penerjemahan. Banyak sarjana-sarjana Eropa yang berdatangan ke kota Toledo untuk belajar dan mendalami buku-buku ilmu pengetahuan Islam seperti Sains dan Teknologi.

Masyarakat Spanyol Islam merupakan masyarakat majemuk yang terdiri dari komunitas-komunitas Arab (Utara dan Selatan), Al-Muwalladun (orang-orang spanyol yang masuk Islam), Barbar (umat Islam yang berasal dari Afrika Utara), Al-Shaqalibah (penduduk daerah antara Konstantinopel dan Bulgaria yang menjadi tawanan Jerman dan dijual kepada penguasa Islam untuk dijadikan tentara bayaran), Yahudi, Kristen Mujareb yang berbudaya Arab, dan Kristen yang masih menentang kehadiran Islam. Semua komunitas itu, kecuali yang terakhir, memberikan sumbangan intelektual terhadap terbentuknya lingkungan budaya Andalusia yang  melahirkan kebangkitan llmiah, sastra, dan pembangunan fisik di Spanyol.

Disamping dari faktor kemajemukan masyarakatnya, negeri yang subur juga mendorong negeri Spanyol dalam mendatangkan penghasilan ekonomi yang tinggi dan pada gilirannya banyak menghasilkan pemikir. Berikut dibawah ini uraian mengenai perkembangan intelektual di masing-masing bidang, diantaranya:

1. Astronomi 

sarjana Islam al-Khawarizmi banyak sekali memberikan sumbangan dari karya-karyanya dan mempunyai pengaruh besar terhadap kemajuan ilmu pasti dari semua penulis di abad pertengahan. Ia menulis buku al Jabr wa al-Muqabalah, memuat daftar astronomi yang tertua dan al-Khwarizmi merupakan orang pertama yang menyusun buku ilmu berhitung dan aljabar. Namun disamping itu, tokoh yang paling terkenal dalam ilmu astronomi adalah Ibrahim Ibn Yahya Al-Naqqash. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern yang dapat menentukan jarak antara tata surya dan bintang. Ada pula Al-Majiriyah dari Cordova, Al Zarqali dari Toledo dan Ibn Aflah dari Seville, merupakan para pakar ilmu perbintangan yang sangat terkenal saat itu.

2. Matematika

matematika mulai berkembang karena perkembangan filsafat. Ilmu pasti dikembangkan orang Arab berasal dari buku India yaitu Sinbad, yang diterjemahkan dalam bahasa Arab oleh Ibrahim Al-Fazari (154 H/ 771 M). Dengan perantara buku ini, kemudian Nasawi seorang pakar matematika memperkenalkan angka-angka India seperti 0,1, 2, hingga 9), sehingga angka-angka India di Eropa lebih dikenal dengan angka Arab.

3. Filsafat 

Sumbangan Islam dalam filsafat tak kurang pula terhadap dunia Barat. Minat filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke-9 M di masa Khilafah Bani Umayyah, Muhammad Ibn Abd Al-Rahman (832-886 M). Karya-karya ilmiah dan filosofis dalam jumlah besar di impor dari Timur, sehingga Cordova menjadi perpustakaan dan universitas besar yang dapat menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan didunia Islam. Dalam keadaan ini, maka Spanyol banyak melahirkan filosuf-filosuf besar.

Tokoh pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakr Muhammad Ibn Al-Sayigh (Ibn Bajjah). Ia lahir di Saragosa, lalu pindah ke Sevilla dan Granada. Ia bersifat etis dan eskatologi dalam masalah yang dikemukakannya seperti Al-Farabi dan Ibn Sina. Magnum opusnya adalah tadbir al-Mutawahhid.

Tokoh kedua adalah Abu Bakr ibn Thufail, penduduk asli Wadi Asy (sebuah dusun kecil disebelah timur Granada. Karya filsafatnya yang sangat terkenal adalah Hay Ibn Yaqzhan. Abad 12 sampai abad 16, aliran Ibn Rusyd (1126-1198 M) mendominasi lapangan filsafat di Iberia dan Eropa. Ibn Rusyd dari Cordova ini, dikenal sebagai komentator pikiran-pikiran Aristoteles sehingga dijuluki Aristoteles II. Ia juga memiliki ciri kehati-hatian dalam menggeluti masalah-masalah tentang keserasian filsafat dan agama. Sedang al-Kindi terkenal dengan menggabungkan dalil-dalil Plato dan Aristoteles dengan cara NeoPlatonis

4. Kedokteran 

Ada banyak sumbangan Islam yang sangat menonjol dan telah menjadi dasar kemajuan Barat dalam ilmu kedokteran. Dokter Islam, al-Kindi (809-873 M), telah menulis buku Ilmu Mata yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin menjadi Optik. Selain itu, terkenal pula Ar-Razi (865-925 M) yang oleh orang Barat-Latin disebut Rhazez. Ia mengarang sebuah buku kedokteran berjudul Al-Hawi. Buku tersebut telah diterjemahkan oleh Faraj bin Salim (seorang tabib Yahudi dari Sicilia) ke dalam bahasa Latin dengan judul Continens atas perintah Raja Farel dari Anyou. Ia memuat dan merangkum ilmu ketabiban dari Persi, Yunani dan Hindu, dan hasilhasil penyelidikan.  Ahli kedokteran yang terkenal pada saat itu antara lain adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi. Di Eropa ia dikenal dengan nama Abulcassis. Beliau adalah seorang ahli bedah terkenal dan menjadi dokter istana. Ia wafat pada tahun 1013 M. Di antara karyanya yang terkenal adalah altasrif terdiri dari 30 jilid. Selain al-Qasim, terdapat seorang filosuf besar bernama Ibn Rusyd yang juga ahli dalam bidang kedokteran. Di antara karya besarnya adalah Kulliyat al-Thib. 

Dokter islam lain yang terkenal adalah Ibnu Sina (Avecinna). Ia menulis buku yang berjudul Al-Qonun Fit-Thib, diterjemahkan dalam bahasa Latin dengan judul Qonun of Medicine dan menjadi buku pegangan diperguruan-perguruan tinggi selama 30 tahun terakhir dari abad 15. Buku kedoteran lain Ibn Sina berjudul Materia Medica memuat kira-kira 760 macam ilmu dipakai pedoman terutama di Barat. Dikatakan oleh William Osler, bahwa diantara kitab-kitab yang lain, kitab Ibnu Sina lah yang tetap merupakan dasar ilmu ketabiban untuk masa yang paling lama. 

5. Sastra

Lahirnya karya-karya sastra di dorong oleh kemajuan bahasa pada waktu itu. Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Spanyol baik oleh orang-orang Islam maupun nonislam. Bahkan, penduduk asli Spanyol menomorduakan bahasa asli mereka. Mereka juga banyak yang ahli dan mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara maupun tata bahasa. Karya-karya sastra yang banyak bermunculan, seperti Al-‘Iqd Al-Farid karya Ibn Abd Rabbih, Al-Dzakhirah fi Mahasin Ahl Al-Jazirah oleh Ibn Bassam, kitab AlQalaid karya Al-Fath Ibn Khaqan, dan banyak lagi yang lain.

6. Sejarah

Dalam bidang ilmu sejarah, karya-karya tersebut ternyata juga memberikan sumbangan dan pengaruh dalam pemikiran-pemikiran sarjana Barat. Ibnu Khaldun, melalui karya Muqaddimah-nya, dialah yang pertama kali mengemukakan teori perkembangan sejarah, baik berdasarkan penyelidikan faktor jasmani dan iklim, maupun kekuatan moral dan ruhani. Sebagai orang yang mencari dan merumuskan hukum kemajuan dan keruntuhan bangsa, maka Ibnu Khaldun dapat dianggap sebagai pencipta ilmu baru, karena tak ada penulis Arab maupun Eropa yang mempunyai pandangan sejarah yang sejelas itu dan mengulasnya secara filsafat. Buku Muqaddimah Ibnu Khaldun menjadi tumpuan studi para ahli Barat dan ahli-ahli lainnya, dan kebebasan Ibnu Khaldun diakui oleh sejarawan Toynbee.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *